PPID Balai Besar Veteriner Wates

Kementerian Pertanian Republik Indonesia

PPID Balai Besar Veteriner Wates

BBVet Wates Melaksanakan Surveilan Pengamatan Kesehatan Hewan di UPT Perbibitan Balai Besar Inseminasi Buatan singosari (BBIB Singosari)




 

Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates melaksanakan Surveilan Pengamatan Kesehatan Hewan di UPT Perbibitan Balai Besar Inseminasi Buatan singosari (BBIB Singosari) dengan mengirimkan tim yang diketuai oleh drh. Th Siwi Susilaningrum pada Selasa-Jumat, 07-10 September 2021.

 Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui situasi terkini profil kesehatan hewan dan permasalahannya di UPT Perbibitan Ternak di wilayah kerja BBVet Wates tahun 2021, mengetahui penyebab gangguan kesehatan hewan di UPT Perbibitan Ternak di wilayah kerja BBVet Wates, dan memberikan saran dan solusi permasalahan gangguan gangguan kesehatan hewan di UPT Perbibitan Ternak di wilayah kerja BBVet Wates.

Sampel yang diambil berupa darah EDTA, serum, preputium wash, swab nasal, dan feses dari 100 ekor sapi sebagai pelayanan aktif dan 105 ekor sapi serta 23 ekor kambing sebagai pelayanan pasif.

Sampel yang diperoleh dari pelayanan aktif akan dilakukan pengujian TPP, mineral serum (kalsium dan phosphor), PCV, SE, campylobacter, antrax, IBR, EBL, BVD, paraTB, Brusella, Trikomonas, parasit darah dan parasit gastro intestinal sedangkan pengujian pada sampel pelayanan pasif untuk ternak sapi akan dilakukan pengujian di laboratorium bakteriologi (antrax, campilobacter dan SE), laboratorium serologi (IBR, BVD, EBL, ParaTB dan brusella) dan laboratorium parasitologi (Trikomonas, parasit darah dan parasit gastrointestinal), sedangkan sampel yang diperoleh dari ternak kambing akan dilakukan pengujian antrax, campilobakter, brusella (RBT dan CFT), ParaTB, tricomonas, parasit darah dan parasit gastrointestinal.

Dengan kegiatan ini diharapkan memberi manfaat dengan segera diketahui jika ada penyakit/permasalahan di UPT Perbibitan sehingga mempermudah penanganan penyakit/permasalahan yang terjadi di lapangan dan mencegah atau meminimalkan kemungkinan penyebaran penyakit-penyakit yang di monitoring ke ternak milik masyarakat umum.